Persekutuan adalah asosiasi antara dua/lebih individu (perorangan, persekututan) sebagai pemilik untuk menjalankan usaha dengan tujuan memperoleh laba.
Sifat dan karakteristik Persekutuan
- Perwakilan bersama : Masing-masing sekutu menjadi agen/wakil dari persekutuan untuk tujuan usaha
- Umur terbatas : persekutuan berlangsung selama individu-individu yang mengadakan persekutuan masih ada dan menghendaki
- Tanggung jawab tak terbatas : tanggung jawab anggota tidak terbatas pada jumlah investasi dalam persekutuan
- Harta yang diinvestasikan dalam persekutuan tidak lagi dimiliki secara terpisah oleh masing-masing sekutu
- Setiap anggota mempunyai hak memperoleh pembagian laba sesuai perjanjian
Isi Perjanjian Persekutuan:
- sifat & tujuan serta bidang usaha persekutuan
- Hak & kewajiban setiap anggota
- investasi awal setiap anggota
- ketentuan untuk menambah dan menarik kembali investasi
- Tata cara pembagian laba & rugi
- Aturan pembubaran persekutuan
Secara yuridis persekutuan bukan satu kesatuan hukum yang terpisah, karena :
1. anggota mempunyai tanggung jawab tak terbatas atas investasinya, sehingga persekutuan tidak terpisah dari pemilik
2. persekutuan tidak membayar pajak penghasilan, tetapi para anggota membayar PPh atas bagian labanya.
Menurut akuntansi Persekutuan merupakan satu kesatuan ekonomi yang terpisah dari keuangan pribadi anggotanya.
Catatan akuntansi persekutuan sama dengan perusahaan perseorangan/perseroan. Perbedaan hanya dalam pencataan dan pelaporan transaksi MODAL yaitu diselenggarakan rekening MODAL untuk setiap anggota.
Untuk mencatat transaksi–transaksi yang mempengaruhi modal setiap anggota dibuat rekening :
MODAL : Kredit : investasi awal & penambahan investasi
Debit : penarikan kembali modal
PRIVE Kredit : pencatatan bagian laba
Debit : pengambilan hak atas laba & pembebanan kerugian
Pencatatan Akuntansi
1. Investasi Awal
Berdirinya persekutuan dengan penyerahan modal para sekutu dilakukan dengan 3 cara , yaitu
a. Investasi berupa kas :
Kas
Modal A
Modal B
b. Investasi non kas
maka investasi akan dicatat sebesar harga pasar pada saat dilakukan investasi yang ditentukan berdasar persetujuan semua anggota
Kas
Gedung
Modal A
c. Menyerahkan neraca perusahaan perseorangan
Pencatatan atas penyerahan neraca perusahaan dapat dilakukan dengan dua metode:
1. Persekutuan menggunakan buku baru
2. Persekutuan menggunakan buku lama, melanjutkan buku salah satu anggota
Contoh soal
Neraca PT ABC
31 Desember 2004
|
|||||
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kas
|
|
24200
|
HUTANG
|
|
85000
|
Piutang
|
|
72000
|
|
|
|
Cad.Kerg Piutang
|
|
-3600
|
|
|
|
Persediaan
|
|
77400
|
MODAL
|
|
125000
|
Kendaraan
|
|
50000
|
|
|
|
Akm Peny
|
|
-10000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total Aktiva
|
|
210000
|
Total Pasiva
|
|
210000
|
|
|
|
|
|
|
A, B dan C mengadakan kesepakatan untuk mendirikan persekutuan ABC . A menyerahkan perusahaan perseorangan dengan seperti tersebut diatas . B menyerahkan sebesar Rp 30.000.000, C menyerahkan bangunan seharga Rp 40.000.000, dan dilakukan penilaian kembali sebesar Rp 45.000.000,
Kesepakatan yang dibuat adalah A mengambil uang kas dan Persekutuan ABC mengambil alih sisa aktiva dan menanggung kewajiban dengan penyesuaian sebagai berikut :
1. Piutang dihapus sebesar Rp 5.000.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar 4 %
2. Persediaan barang ditetapkan sebesar harga pasar 65.000.000
3. Kendaraan dinilai seharga Rp 45.000.000 dan akumulasi penyusustan dihapus
Menggunakan Buku BARU
|
|
Meneruskan BUKU LAMA
|
|
||
|
|
|
|
|
|
Mencatat Masuknya B
|
|
Mencatat Masuknya B
|
|
||
Kas
|
30.000.000
|
|
Kas
|
30.000.000
|
|
Modal
|
|
30.000.000
|
Modal
|
|
30.000.000
|
|
|
|
|
|
|
Mencatat Masuknya C
|
|
Mencatat Masuknya C
|
|
||
Bangunan
|
45.000.000
|
|
Bangunan
|
45.000.000
|
|
Modal
|
|
45.000.000
|
Modal
|
|
45.000.000
|
|
|
|
|
|
|
Mencatat Masuknya A
|
|
Mencatat Masuknya A
|
|
||
Piutang
|
67.000.000
|
|
Modal
|
24.200.000
|
|
Persediaan
|
65.000.000
|
|
Kas
|
|
24.200.000
|
Kendaraan
|
45.000.000
|
|
|
|
|
Utang
|
|
85.000.000
|
C.Kerg Piut
|
920
|
|
C.Kerg Piut
|
|
2.680.000
|
Akm Peny Ken
|
10.000.000
|
|
Modal A
|
|
89.320.000
|
MOdal
|
11.480.000
|
|
|
|
|
Piutang
|
|
5.000.000
|
|
|
|
Persediaan
|
|
12.400.000
|
|
|
|
Kendaraan
|
|
5.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Neraca PT ABC
31 Desember 2004
|
|||||
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kas
|
|
30000
|
Hutang
|
|
85000
|
Piutang
|
|
67000
|
|
|
|
Cad.Kerg Piutang
|
|
(2680)
|
|
|
|
Persediaan
|
|
65000
|
MODAL A
|
|
89320
|
Bangunan
|
|
45000
|
Modal B
|
|
30000
|
Kendaraan
|
|
45000
|
Modal C
|
|
45000
|
|
|
|
|
|
|
Total Aktiva
|
|
249320
|
Total Pasiva
|
|
249320
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Pembagian Laba
Formula pembagian laba :
a) Berdasar ratio yang ditentukan bersama
Ratio 4 : 6 Laba yang diperoleh 100.000, maka bagian laba masing-masing adalah :
A: 40.000
B : 60.000
b) Berdasar ratio modal
pembagian laba rugi dilakukan sesuai dengan perbandingan penyertaan modal dari masing-masing anggota.
Ada tiga kemungkinan rekening modal yang digunakan yaitu :
Perbandingan modal awal
Perbandingan modal akhir
Perbandingan modal rata-rata
Perhitungan Modal rata –rata
Bagian A
|
Keterangan
|
(+) / ( – )
|
So .Komulatif
|
Jk waktu
|
Total modal
|
Januari
|
So awal
|
|
50.000
|
2
|
100.000
|
Maret
|
Investasi
|
20.000
|
70.000
|
8
|
560.000
|
Nov
|
Penarikan
|
10.000
|
60.000
|
2
|
120.000
|
|
|
|
|
|
780.000
|
Modal rata-rata A = 780.000 : 12 = 65.000
Bagian B
|
Keterangan
|
(+) / ( – )
|
So .Komulatif
|
Jk waktu
|
Total modal
|
Januari
|
So awal
|
|
60.000
|
1
|
60.000
|
Februari
|
Investasi
|
10.000
|
70.000
|
6
|
420.000
|
Agustus
|
Invesatasi
|
10.000
|
80.000
|
3
|
240.000
|
November
|
Penarikan
|
20.000
|
60.000
|
2
|
120.000
|
|
|
|
|
|
840.000
|
Modal rata-rata A = 840.000 : 12 = 70.000
Apabila persekutuan AB memperoleh laba 30.000. Berapa bagian Laba A dan B bila menggunakan ratio modal awal, modal akhir, modal rata2
Laba masing-masing anggota adalah :
* ratio modal awal = A = 30.000 x 50.000/110.000 = 13.636
B = 30.000 x 60.000/110.000 = 16.364
* ratio modal akhirl = A = 30.000 x 60.000/120.000 = 15.000
B = 30.000 x 60.000/120.000 = 15.000
* ratio modal rata2 = A = 30.000 x 65.000/135.000 = 14.445
B = 30.000 x 70.000/135.000 = 15.555
c) Diberikan bunga atas modal, sisanya berdasar ratio kesepakatan ( perbandingan modal : awal,akhir,rata-rata)
Contoh soal
Modal rata-rata diambil contoh dari A dan B masing-masing 65.000 dan 70.000
Bunga atas modal 6 % dari modal rata-rata, sisa dibagi sama
Laba persekutuan 30.000
Pembagian laba masing masing :
Keterangan
|
A
|
B
|
Laba
|
TOTAL
|
Mo.rata-rata
|
65.000
|
70.000
|
|
135.000
|
Bunga 6%
|
3.900
|
4.200
|
8.100
|
|
|
10.950
|
10.950
|
21.900
|
|
Bag. Laba
|
14.850
|
15.150
|
|
30.000
|
|
|
|
|
|
d) Diberikan Gaji dan bOnus, sisanya dibagi berdasar ratio yang disetujui
Contoh soal : ABC membentuk sekutu. Kesepakatan pembagian laba adalah:
Gaji untuk masing masing anggota Rp 10.000/th dan A ditambah bonus 10 % dari laba bersih, sisa laba dibagi rata. Perolehan Laba tahun 2000 adalah : 80.000
Keterangan
|
A
|
B
|
C
|
TOTAL
|
Bonus
|
8.000
|
|
|
8.000
|
Gaji
|
10.000
|
10.000
|
10.000
|
30.000
|
Sisa
|
14.000
|
14.000
|
14.000
|
42.000
|
Bag. Laba
|
32.000
|
24.000
|
24.000
|
80.000
|
e) Diberikan bunga, Gaji & bonus, sisa dibagi atas dasar kesepakatan
Adan B membentuk sekutu . Kesepakatan pembagian laba adalah :
Bunga 5% dari modal rata-rata
Bonus untuk A 10 % dari laba bersih
Gaji untuk masing-masing anggota 15.000 per tahun. Sisa dibagi sama
Laba yang diperoleh tahun 2000 sebesar 30.000
Modal rata-rata A = 40.000 B= 60.000
Keterangan
|
A
|
B
|
TOTAL
|
Bonus
|
3.000
|
|
3.000
|
Gaji
|
15.000
|
15.000
|
30.000
|
Bunga
|
2.000
|
3.000
|
5.000
|
Sisa Laba
|
(4.000)
|
(4.000)
|
(8.000)
|
|
16.000
|
14.000
|
30.000
|
Masalah –masalah yang timbul dalam pembagian Laba/rugi
1. Perlakuan terhadap bunga modal, gaji dan bonus untuk anggota
a) Bunga,gaji dan bonus untuk anggota adalah biaya bagi persekutuan OKI , diperhitungkan dalam menentukan laba/rugi persekutuan, karena :
- bunga modal merupakan biaya bagi penggunaan kekayaan yang diserahkan untuk kegiatan operasi
- Gaji dan bonus adalah balas jasa
b) Bunga ,gaji dan bonus bukan merupakan biaya bagi persekutuan OKI, tidak diperhiungkan dalam menentukan laba – rugi persekutuan karena :
Bunga,gaji dan bonus untuk anggota adalah suatu bentuk pembagian laba /rugi persekutuan kepada anggota dan merupakan cara pembagian laba / rugi yang adil.
2. Perubahan formula Pembagian Laba /rugi
Bila akan diadakan perubahan formula pembagian laba rugi harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva persekutuan pada saat mulai berlakunya formula yang baru
Contoh :
Tgl 1/1/2000 , Xy membagi sama L/ R , tanggal 1/1 /2001 formula diubah menjadi 60%;40%.
Aktiva yang dimiliki Tanah dengan harga pokok 40.000. Harga pasar saat itu 70.000.
Pada tanggal 1/8/2001 tanah dijual dengan harga 75.000. Maka pembagian laba atas tanah adalah :
X = 50% (30.000) + 60% (5.000)
= 15.000 + 3.000 = 18.000
Y = 50% (30.000) + 40% (5.000)
= 15.000 + 2.000 = 17.000
3. Koreksi terhadap pembagian Laba/Rugi periode lalu
Bila terjadi kesalahan dalam penentuan L/R maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap pembagian l/r kepada anggota dalam periode tersebut.
Apabila anggota persekutuan tidak sama dengan tahun terjadinya koreksi , maka ada tiga alternatif :
a. bila jumlah koreksi relatif kecil, cukup ditutup pada laba/rugi tahun berjalan asal tidak mempengaruhi secara material terhadap hak pemilikan
b. Bila jumlah koreksi cukup besar jumlahnya dan sulit diidentifikasi ( mis:CKP ) dapat dibebankan seluruhnya pada L/R tahun berjalanatau dialokasikan sebagian kepada L/R tahun-tahun lalu
c. Bila koreksi cukup besar jumlahnya , tetapi dapat diidentifikasi pada tahun-tahun buku tertentu, harus dilakukan perhitungan dan alokasi kembali L/R kepada masing-masing pemilik